Rabu, 31 Desember 2014

ANALISIS FENOMENA BERDASARKAN TEORI VIKTOR FRANKL



ANALISIS TOKOH JEFRI AL BUCHORI BERDASARKAN TEORI VIKTOR FRANKL
·         Biografi Ustad Jefry, Mantan Pecandu yang Tobat dan Menjadi Ustad yang Terkenal

Jefri Al Buchori atau lebih dikenal sebagai Uje (lahir di Jakarta, 12 April 1973 – meninggal di Jakarta, 26 April 2013 pada umur 40 tahun) adalah seorang pendakwah (ustad), penyanyi, dan aktor berkebangsaan Indonesia.
Pendidikan dan kehidupan pribadi
Jefri Al-Buchori lahir di Jakarta, anak ketiga dari Ayah, Ismail Modal (alm) dan Ibu, Tatu Mulyana. Berdasarkan wawancaranya dengan Gatra, masa kecilnya dihabiskan di daerah Pangeran Jayakarta dimana lingkungan sekitarnya terdapat banyak bar dan diskotek. Jefri tidak pernah merasakan kelas 4 sekolah dasar karena pada saat bersekolah di SD 07 Karang Anyar, ia lompat kelas dari kelas 3 ke kelas 5. Sejak kecil ia telah menunjukkan ketertarikan pada mata pelajaran agama dan kesenian, Jefri sendiri mengakui bahwa ia sangat menyukai tampil di depan orang banyak.
Setamat SD, Jefri dan kedua kakaknya bersekolah di Pesantren modern di Daar el Qolam Gintung, Balaraja, Tangerang, namun ia hanya mengikuti pendidikan selama empat tahun dari enam tahun syarat lulus dan pindah sekolah ke Madrasah Aliyah karena kenakalannya. Jefri mengakui bahwa dirinya seperti punya kepribadian ganda, disatu sisi ia nakal dan disisi lainnya keinginannya untuk melantunkan ayat-ayat suci itu begitu kuat. Tiap ada kegiatan keagamaan, ia selalu terlibat. Sejak kecil Jefri telah menunjukkan bakat untuk tampil dengan meraih prestasi MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) hingga tingkat provinsi. 

Masa mudanya kerap diidentikkan dengan narkoba, disko, dan bermain bola bilyar. "Gue itu dulu dutanya setan di dunia" - pengakuannya pada saat wawancara.  Selepas Madrasah (setingkat SMA) ia melanjutkan pada akademi Broadcasting di Rawamangun, Jakarta - namun tidak selesai kuliah dikarenakan lebih mementingkan bermain bilyar.
Sebagai pecandu narkoba, Jefri bertemu dengan Pipik Dian Irawati yang dikenal sebagai model gadis sampul majalah Aneka tahun 1995 asal Semarang, Jawa Tengah dan menikah siri pada 7 September 1999. Pernikahan ini kemudian diresmikan di Semarang dua bulan kemudian. Pasangan ini dikaruniai tiga orang anak, Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari, dan Ayla Azuhro. Beberapa tahun kemudian, lahir anak keempat Jefri, yaitu Attaya Bilal Rizkillah.
Karier
Aktor dan penari
Karier sebagai aktor bermula dari kegemaran Jefri menyambangi Institut Kesenian Jakarta dan mengikuti hingga menggantikan pemain sinetron yang sedang latihan, sampai akhirnya mengikuti pemilihan pemain dan mendapat peran. Ia juga menjadi penari di sebuah kelab malam. Pada tahun 1991 Jefri mendapatkan peran pada sinetron Pendekar Halilintar di TVRI, dan pada tahun 1991 terpilih sebagai pemeran pria terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja Sayap Patah yang ditayangkan TVRI.
Penceramah, trend busana, dan penyanyi
Kariernya di bidang dakwah dimulai pada tahun 2000 saat menggantikan kakaknya yang menjadi imam di sebuah masjid di Singapura. Pekerjaan kakaknya untuk memberikan khotbah di masjid-masjid dekat rumah di wilayah Pangeran Jayakarta, Jakarta diberikan pada Jefri. Pertama kali menerima honor dari pekerjaan mendakwah berasal dari sebuah masjid di bilangan Mangga Dua sebesar 35 ribu rupiah. Pada satu kesempatan saat menjadi imam, jamaah masjid bubar menolak dipimpin oleh tukang mabok.
 
Jefri sebagai pendakwah mulai dikenal orang secara luas pada tahun 2002 untuk ceramah dan doa dalam acara "Salam Sahur (Salsa)" di TV7, dan dikontrak untuk acara yang sama pada tahun berikutnya. Pada tahun 2004 ia mengisi acara Tausiah di TPI dan tujuh episode acara "Kumis Remaja" setiap Minggu pagi.
Pada awalnya Jefri sempat berpakaian gamis panjang lengkap dengan sorban, namun menggantinya karena berpikir bahwa segmennya remaja dan tidak cocok untuk pakaian tersebut. Jefri pun populer dengan baju koko nya dan menjadi merek dagang umum sebagai daya jual pedagang untuk mempopulerkan baju tersebut.
Pada tahun 2005 kegiatan ceramahnya mencapai tiga sampai empat kali dalam sehari dan pengajian rutin "I Like Monday" di rumahnya dengan jemaah tetap. Pada tahun yang sama ia diminta memberikan ceramah di Istana Negara dimana salah satu penggemarnya adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Juga pada tahun 2005 Jefri meluncurkan album rohani "Lahir Kembali" yang komersial, kemudian pada tahun 2006 ia meluncurkan album keduanya "Shalawat" dimana ia berduet dengan istrinya Pipik Dian Irawati dalam dua lagu; "Shalawat Badar" dan "Thola`al Badru". Pada tahun 2007 Jefri juga pernah berkolaborasi dalam lmini album Ungu (yang hanya berisi lima lagu) "Para Pencari-Mu" dalam lagu "Surga Hati". Pada tahun 2009 ia tampil langsung berduet pada Tabligh Akbar dan Konser Musik Religi Ungu di Cilegon, Jawa Barat yang dihadiri ribuan penonton.
Meninggal dunia
Uje meninggal dunia dalam usia 40 tahun pada tanggal 26 April 2013 dalam sebuah kecelakaan tunggal di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada pukul 2 waktu setempat. Ia menabrak pohon setelah kehilangan kendali atas Kawasaki ER-6n bernopol B 3590 SGQ yang sedang dikendarai.
Ia sempat dirujuk ke Rumah Sakit Pondok Indah dan Rumah Sakit Fatmawati, namun nyawanya tidak tertolong. Selanjutnya, jenazah Uje dibawa ke rumah duka di Perum Bukit Mas, Jalan Narmada III, Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Ustadz Jeffry dimakamkan di TPU Karet Bivak, Tengsin, Jakarta Pusat setelah sebelumnya disalatkan di Masjid Istiqlal.

TEORI VIKTOR FRANKL DAN ANALISIS KASUS BERDASARKAN TEORI

Viktor Emil Frankl, M.D., Ph.D., lahir tanggal 26 Maret 1905 dan meninggal tanggal 2 September 1997 pada umur 92 tahun. Frankl adalah seorang neurolog dan psikiater Austria serta korban Holocaust yang selamat . frankl merupakan seorang yang mencetuskan aliran logotherapy yang banyak dipengaruhi oleh teori eksistensial. Frankl adalah salah satu tokoh utama dalam terapi eksistensial.
Teori dan terapi Viktor Frankl lahir dari pengalamannya selama menjadi tawanan di kamp konsentrasi Nazi yang dituliskan dalam bukunya yang berjudul Man's Search for Meaning. Frankl selamat dari Holocaust, tetapi istrinya serta kedua orangtuanya dibunuh di kamp konsentrasi. Di antara saudara-saudara dekatnya, hanya saudara perempuannya yang telah bermigrasi ke Australia, yang selamat. Karena penderitaannya ini dan penderitaan banyak orang lainnya di kamp-kamp konsentrasi, ia tiba pada kesimpulan bahwa bahkan dalam situasi yang paling menyiksa, kehidupan dapat bermakna dan bahkan penderitaan pun bermakna.
Kesimpulannya inilah yang menjadi dasar bagi pemikiran psikiatri yang dikembangkan oleh Frankl yang dinamakan logoterapi yang merupakan gabungan dari kata logos yang berarti meaning (makna) makai Logoterapi merupakan terapi yang melampaui makna. Ia menjelaskan bagaimana seseorang berupaya mewujudkan eksistensi dirinya dan bagaimana seseorang yang gagal dalam mewujudkannya yang kemudian berada dalam tahap kehilangan makna hidup.
Frank membangun Logoterapi diatas tiga asumsi dasar yang satu sama lain saling mempengaruhi, yaitu :
1.      Freedom of Will
            Frankl berpendapat bahwa setiap individu memiliki kebebasan untuk bersikap dan berkehendak. Menurut Frankl meskipun kondisi luar mempengaruhi kehidupan, namun individu bebas memilih reaksi dalam menghadapi kondisi-kondisi tersebut. Manusia tidak sepenuhnya dikondisikan dan ditentukan oleh lingkungannya, namun dirinyalah yang lebih menentukan apa yang akan dilakukan terhadap berbagai kondisi itu. Dengan kata lain manusialah yang menentukan dirinya sendiri. Akan tetapi, dalam pandangan Logoterapi kebebasan disini adalah kebebasan yang bertanggung jawab agar tidak berkembang menjadi kesewenangan.
            Sesuai dengan biografi yang saya paparkan diatas, terlihat jelas bahwa Uje juga mengambil hak bebasnya dalam berkehendak. Meskipun lingkungannya berasal dari keluarga yang taat dalam beragama namun Uje merasa tetap pendirian dengan pilihan dan keinginannya sendiri yang ingin hidup bebas dan mengejar cita-citanya sebagai seniman. Beliau terus mengejar cita-citanya yang ingin menjadi artis walaupun orang tuanya melarangnya. Meskipun begitu beliau sering juga berprestasi dalam bidang-bidang agama, tetapi perbuatan-perbuatan tidak terpuji pun tetap dilakukan beliau. Hal tersebut sesuai dengan teori Frankl freedom of will yang menyatakan bahwa individu memiliki kebebasan untuk menentukan hidupnya sendiri, namun bukan berarti bebas dalam segala hal. Akan tetapi kebebasan yang bertanggung jawab akan tidak terjadi kesewenangan.
2.      The Will to Meaning
            Setiap individu memiliki kebebasan dalam berkehendak namun kehendak tersebut haruslah yang mempunyai arti atau makna hidupnya. Motivasi dasar manusia tertuju pada hal-hal dasar di luar diri individu itu sendiri sehingga the will to meaning ini tidak bersifat berpusat pada diri sendiri saja tapi juga dipengaruhi oleh sekitar individu tersebut.
            Dari kasus yang saya bahas, terlihat bahwa Uje telah memilih jalan hidupnya sendiri, meskipun itu jauh dari yang diinginkan keluarganya. Beliau merasa apa yang dilakukannya sudah benar, dia merasa dengan harta dan berfoya-foya, memakan narkoba ia merasa bebas dan senang. Akan tetapi, pada akhirnya beliau sadar bahwa selama ini pilihan yang sudah diambilnya sangat banyak merubah hidupnya menjadi tidak bermakna dan tidak memiliki makna apa-apa.          
3.      The Meaning of Life
            Setiap manusia pada dasarnya memiliki kemampuan untuk memaknai hidupnya, mengambil pelajaran dari peristiwa yang dialami dalam kehidupannya misalnya penderitaan dan kegagalan yang terjadi padanya. Frankl menganggap bahwa makna hidup dapat ditemukan didalam kehidupan manusia dan hal tersebut bersifat unik, spesisfik, personal, sehingga masing-masing orang mempunyai makna hidupnya yang khas dan cara penghayatan yang berbeda antara pribadi yang satu dengan yang lainnya. The Meaning of Life tidak dapat kita terima dari orang lain ataupun diberikan oleh orang lain, sebab kita harus dapat menemukannya sendiri.
            Yang dialami oleh Uje sesuai dengan teori Frankl the meaning of life, pada akhirnya beliau sadar atas kesalahan dalam memilih jalan hidupnya, sudah banyak penderitaan yang beliau hadapi, sehingga akhirnya beliau sadar dan kembali ke jalan yang benar. Beliau pada akhirnya mendapatkan ketenangan di dalam dirinya yang selama ini sudah di lewatkannya. Meskipun orang tuanya sudah menasehatinya berkali-kali tetapi tetap saja tidak pernah di dengar oleh beliau, namun pada akhirnya hanya beliau sendirilah yang mampun menemukan makna hidupnya.
            Agar kita dapat menemukan makna hidup, kita harus mengetahui sumber makna hidup. Berikut ada 3 sumber makna hidup menurut Viktor Frankl :
·         Creative values
            Berkarya, bekerja, mencipta, dan menjalankannya dengan sepenuh hati agar kita mengetahui untuk apa kita hidup. Dan biasanya seorang individu akan menjalankan suatu pekerjaan dengan sepenuh hatinya apabila dia mencintai pekerjaannya tersebut.
            Pada kasus diatas, Uje akhirnya menemukan pekerjaan yang dilakukannya dengan sepenuh hati, beliau begitu mencintai kegiatan berdakwahnya dan merasa senang karena dapat memotivasi banyak orang.
·         Experiential values
            Meyakini dan menghayati kebenaran, nilai-nilai keyakinan, keindahan, cinta kasih, dan keimanan. Sesuai dengan pembahasan ini, Uje meyakini apa yang dilakukannya sudah benar yaitu dengan berdakwah di jalan Allah.
·         Attitudinal values
            Mengambil sikap dan langkah yang tepat atas pengalaman tragis yg tak terhindarkan lagi. Dalam kasus, pada akhirnya Uje mendapatkan akibat dari perbuatan yang selama ini dilakukannya, beliau dapat mengambil sikap yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dalam hidupnya yaitu dengan kembali ke jalan yang benar dan bertaubat.
 

Berikut ada sedikit kutipan yang di ambil dari buku Frankl yang berjudul Man's Search for Meaning.
"Jangan mengejar sukses – semakin dikejar dan semakin dijadikan target, semakin kita akan kehilangan dia. Karena sukses, seperti halnya kebahagiaan, tidak dapat dikejar. Ia harus terlahir dengan sendirinya, dan hal itu hanya terjadi sebagai dampak sampingan yang tidak direncanakan dari dedikasi pribadi seseorang kepada suatu tujuan yang lebih besar daripada dirinya sendiri atau sebagai produk sampingan dari penyerahan diri seseorang kepada seseorang yang lain daripada dirinya sendiri. Kebahagiaan harus terjadi, dan hal yang sama berlaku untuk sukses: kita harus membiarkannya terjadi dengan bersikap tidak peduli tentang hal itu. Saya ingin anda mendengarkan apa yang diperintahkan oleh hati nurani anda untuk dilakukan dan melakukannya terus sebaik-baiknya sesuai dengan pengetahuan anda. Maka anda akan dapat menyaksikan jauh di kemudian hari – ya, jauh di kemudian hari! – bahwa sukses akan mengikuti anda justru karena anda telah berhenti memikirkannya." - Man's Search for Meaning

DAFTAR PUSTAKA