Minggu, 23 Maret 2014

Penerapan Teori Perkembangan Kognitif Vygotsky





Kali ini saya akan membahas tentang teori perkembangan kognitif menurut Vygotsky yang nantinya akan saya hubungkan dengan pengalaman yang saya ketahui yang berhubungan dengan teori vygotsky. Sebelum kita mengetahui teorinya, kita harus tau dulu dong siapa sih Vygotsky itu. Berikut saya paparkan biografi singkat Vygotsky ~ :)
 
BIOGRAFI VYGOTSKY  


Lev Semyonovich Vygotsky lahir pada tahun 1896 di Tsarist Russia, di suatu kota Orscha, Belorussia dari keluarga kelas menengah Keturunan Yahudi. Dia tumbuh dan besar di Gomel, suatu kota sekitar 400 mil bagian barat Moscow. Sewaktu dia masih muda, dia tertarik pada studi-studi kesusastraan dan analisis sastra, dan menjadi seorang penyair dan Filosof.

Memasuki usia 18 tahun, dia menulis suatu ulasan tentang Shakespeare's Hamlet yang kemudian dimasukkan dalam satu dari berbagai tulisannya mengenai psikologi. Dia memasuki sekolah kedokteran di Universitas Moscow dan dalam waktu yang tidak lama kemudian dia pindah ke sekolah hukum sambil mengambil studi kesusastraan pada salah satu universitas swasta. Dia menjadi tertarik pada psikologi pada umur 28 tahun.

Vygotsky mengajar kesusatraan di suatu sekolah sebelum memberi kuliah psikologi pada suatu sekolah keguruan. Dia dipercaya membawakan kuliah psikologi walaupun secara formal tidak pernah mengambil studi psikologi. Dari sinilah dia semakin tertarik dengan kajian psikologi sehingga menulis disertasi Ph.D. mengenai ”Psychology of Art” di Moscow Institute of Psychology pada tahun 1925.

Vygotsky bekerja kolaboratif bersama Alexander Luria and Alexei Leontiev dalam membuat dan menyusun proposal penelitian yang sekarang ini dikenal dengan pendekatan Vygotsky. Selama hidupnya Vygotsky mendapat tekanan yang begitu besar dari pemegang kekuasaan dan para penganut idelogi politik di Rusia untuk mengadaptasi dan mengembangkan teorinya.

Setelah dia meninggal pada usia yang masih dibilang sangat muda (38 tahun), pada tahun 1934 akibat menderita penyakit tuberculosis (TBC), barulah seluruh ide dan teorinya diterima oleh pemerintah dan tetap dianut dan dipelajari oleh mahasiswanya.

Kepeloporannya dalam meletakkan dasar tentang psikologi perkembangan telah banyak mempengaruhi sekolah pendidikan di Rusia yang kemudian teorinya berkembang dan dikenal luas di seluruh dunia hingga saat ini.



Nah kita kan udah tau tuh biografinya, sekarang kita bahas teori perkembangannya yaaaaaa ~

Teori perkembangan kognitif Vygotsky

Seperti Piaget, Vygotsky menekankan bahwa anak-anak secara aktif menyusun pengetahuan mereka. Akan tetapi menurut Vygotsky, fungsi-fungsi mental memiliki koneksi-koneksi sosial. Jadi Vygotsky menyatakan bahwa perkembangan kognitif anak dapat dibantu oleh lingkungan sekitarnya dengan adanya bantuan dari orang dewasa maupun teman sebayanya yang lebih ahli atau paham tentang suatu permasalahan.

Ada tiga klaim dalam inti pandangan vygotsky :
  1. Keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila dianalisis dan diinterpretasikan secara developmental 
  2. Kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahasa, dan bentuk diskursus, yang berfungsi sebagai alat psikologis untuk membantu dan mentrasformasi aktivitas mental 
  3. Kemampuan kognitif berasal dari relasi social dan diperngaruhi oleh latar belakang sosiokultural

Di dalam ketiga klaim dasar ini, vygotsky mengajukan gagasan yang unik tentang hubungan pembelajaran dan perkembangan.

1.             Konsep Zona Perkembangan Proksimal (ZPD)

Zona Perkembangan Proksimal adalah istilah Vygotsky untuk rangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak seorang diri tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang dewasa atau anak-anak yang lebih mampu. Meskipun pada akhirnya anak-anak akan mempelajari sendiri beberapa konsep melalui pengalaman sehari-hari yang dialaminya, Vygotsky percaya bahwa anak akan jauh lebih berkembang jika berinteraksi dengan orang lain

Menurut pengalaman saya, pada saat di sekolah saya tidak terlalu paham dengan penjelasan guru tentang materi matematika, karena menurut saya penjelasannya terlalu rumit dan sulit untuk dimengerti, kemudian guru tersebut memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah. Daripada saya mengerjakan tugas sendiri yang kemungkinan akan berlangsung sangat lama karena saya harus mencari pemahaman sendiri, lebih baik saya meminta bantuan teman saya yang sudah paham untuk menjelaskan materi tersebut.


2.      Konsep Scaffolding

Scaffolding ialah perubahan tingkat dukungan. Scaffolding adalah istilah terkait perkembangan kognitif yang digunakan Vygotsky untuk mendeskripsikan perubahan dukungan selama sesi pembelajaran, dimana orang yang lebih terampil mengubah bimbingan sesuai tingkat kemampuan anak.
Seperti misalnya pada saat saya SD, kami di sekolah sudah mulai mempelajari tentang bagaimana cara menggunakan Microsoft Word. Hal pertama yang dilakukan oleh guru kami adalah mengajarkan kami bagaimana caranya menyalakan dan mematikan computer. Jadi beliau memandu kami untuk melakukan hal tersebut  bersama-sama. Kemudian dipembelajaran selanjutnya kami sudah bisa menyalakan computer sendiri tanpa bantuan guru. Setelah itu guru menjelaskan bagaimana cara membuka program Microsoft Word, beliau menjelaskan dan membantu untuk melakukan pembelajaran, sehingga kami sudah bisa melakukannya sendiri. Pada pembelajaran berikutnya guru akan menjelaskan tentang bagaimana cara mengoperasikan Microsoft Word, mengajarkan setahap demi setahap di setiap pembelajaran. Hingga pada akhirnya saya bisa mengoperasikan Microsoft Word seperti saat sekarang ini ~hehehhe
3.      Bahasa dan Pemikiran

Menurut Vygotsky, anak menggunakan pembicaraan bukan saja untuk komunikasi sosial, tetapi juga untuk merencanakan, membimbing, dan memonitor perilaku mereka dengan cara mereka sendiri.

Seperti misalnya saya dan pastinya kita sering berbicara didalam hati yang pastinya muncul karena adanya suatu pemikiran-pemikiran berdasarkan apa yang kita lihat, dengar dan rasakan. jika saya melakukan hal ini, apa yang akan terjadi, apa akibat yang akan timbul ari perbuatan saya. jadi mereka bisa mengontrol perbuatan mereka dengan pemikirannya.