Sabtu, 31 Mei 2014

GANGGUAN SUASANA HATI (MOOD DISORDER)


Kita semua sering mengalami perubahan mood. Kadang senang, sedih, kesal, ataupun tertekan. Namun perubahan mood tersebut adalah hal yang wajar. Akan tetapi, bagi sebagian orang, ada yang bertahan lama dan terlihat sangat jelas sehingga mempengaruhi kehidupan sehari-harinya. Dalam beberapa kasus, mood dapat mengancam kehidupan. Situasi seperti itulah yang bisa disebut dengan gangguan mood, yaitu gangguan dalam pengalaman emosional yang cukup kuat untuk mengganggu kehidupan sehari-hari yang peranan murung maupun kegembiraan. Ini disebut sebagai gangguan karena ketidaknormalan dalam suasana hati yaitu kemurungan dan kegembiraan yang abnormal. Ada dua gangguan mood, yaitu depresi dan mania.
 
Depresi Mayor
Depresi mayor adalah salah satu bentuk dari gangguan suasana hati. Depresi mayor merupakan bentuk depresi yang parah dan mempengaruhi konsentrasi, pengambilan keputusan dan kemampuan bersosialisasi. Depresi mayor berbeda dengan depresi normal yang biasanya terjadi pada kehidupan manusia, depresi mayor lebih intens, lebih bertahan lama dan terlihat jelas.
Ciri yang sering terlihat dari gangguan depresi mayor ini adalah sebagai berikut :
  1. Suasana hati murung sepanjang hari sebagaimana dilaporkan oleh penderita
  2. Menurunnya minat dan kesenangan pada semua aktivitas secara mencolok
  3. Mengalami gangguan tidur (insomnia) atau terlalu banyak tidur (hipersomnia)
  4. Agitasi atau meningkatnya psikomotor (misalnya tidak bisa duduk dengan tenang)
  5. Retardasi atau melambatnya psikomotor (misalnya gerakan tubuh yang lambat)
  6. Merasa kelelahan atau kehilangan tenaga
  7. Merasa tidak berharga atau merasa bersalah
  8. Menurunnya kemampuan untuk berpikir, konsentrasi dan mengambil keputusan
  9. Sering menangis yang tidak dapat dikontrol
  10. Sering muncul pikiran ingin mati atau bunuh diri
 Mereka dapat mengalami perasaan tersebut selama berbulan-bulan atau bahkan sampai bertahun-tahun lamanya.Gangguan ini lebih banyak ditemui pada wanita daripada pria. Menurut penelitian salah satu alasannya adalah bahwa pria lebih banyak melakukan kegiatan yang mampu mengalihkannya dari depresi. Sebaliknya wanita mempunyai keterbatasan untuk melakukan berbagai aktivitas yang mampu mengalihkan perhatian dari depresi
Gangguan Bipolar 
Gangguan bipolar (gangguan manic depresif) adalah suatu gangguan kejiwaan yang ditandai dengan perubahan mood (suasana hati) yang sangat ekstrim, yaitu berupa depresi dan mania. Mania adalah sebuah kondisi kegembiraan yang meningkat dan intens hingga melampaui  batas normal suasana hati yang baik.
Setiap orang pada umumnya pernah mengalami suasana hati yang baik dan suasana hati yang buruk. Akan tetapi, seseorang yang menderita gangguan bipolar memiliki yaitu pola perasaan yang mudah berubah secara drastis. Suatu ketika, seorang pengidap gangguan bipolar bisa merasa sangat antusias dan bersemangat (mania). Namun, ketika mood-nya berubah buruk, ia bisa sangat depresi, pesimis, putus asa, bahkan sampai mempunyai keinginan untuk bunuh diri (depresi). Dahulu, penyakit ini disebut dengan "manic-depressive".
Gangguan bipolar yang menandakan sisi mania mencakup gejala-gejala:
  • Meningkatnya energi, aktivitas, dan merasa tidak lelah.
  • Suasana hati yang sangat gembira dan berlebihan.
  • Mudah terganggu, tidak dapat berkonsentrasi dengan baik.
  • Pikiran yang terus bekerja dan bicaranya sangat cepat.
  • Ide-idenya berlompatan dari yang satu ke lainnya.
  • Merasa tidak butuh tidur.
  • Meningkatnya dorongan seksual.
  • Berfoya-foya.
  • Memiliki penilaian yang kurang baik.
  • Memiliki rasa percaya yang tidak realistis terhadap kemampuan dan kekuatan   seseorang.
  • Sangat mudah tersinggung.
  • Tingkah laku yang provokatif, kacau dan agresif.
  • Menggunakan obat-obatan, terutama kokain, minuman beralkohol, dan obat tidur.
  • Menyangkal bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
  • Tingkah laku yang berbeda dari biasanya dan berlangsung dalam waktu yang lama.
Gangguan bipolar yang menandakan sisi depresi mencakup gejala-gejala:
  • Merasa sedih berkepanjangan.
  • Merasa putus asa dan pesimis.
  • Merasa bersalah, tidak berguna, atau tidak berdaya.
  • Hilangnya ketertarikan dalam kegiatan yang dulunya disukai, termasuk dalam sex.
  • Menurunnya energi, seringkali merasa lambat atau lambat.
  • Kesulitan dalam berkonsentrasi, mengingat, membuat keputusan.
  • Selalu gelisah atau mudah tersinggung.
  • Tidur berlebihan atau malah tidak bisa tidur.
  • Perubahan dalam pola makan dan bertambahnya atau berkurangnya berat badan.
  • Merasa sakit pada tubuh yang tidak ada hubungannya dengan penyakit atau luka.
  • Memikirkan kematian atau memiliki pikiran melakukan bunuh diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar